Jumat, 24 Oktober 2014

PERMASALAHAN BANK UMUM DI INDONESIA



Nama   : Lestari Anggraini
NPM   : 2A213366
Kelas   : 4EB21

PENDAHULUAN
Fungsi bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaaan, baik dalam penghimpunan dana maupun dalam penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi dengan kepercayaan. Tapi sekarang ini banyak kejadian dalam dunia perbankan terutama di Indonesia, banyak nasabah yg kehilangan kepercayaan terhadap bank , karena uang nasabah yg di simpan di bank sudah hilang dan si gelapkan oleh aknum perbankan contohnya kasus Bank Century , atau adapula masalah bank yang terkena masalah keuangan sehingga bank tersebut gulungan tikar dan tidak mampu mengembalikan uang nasabahnya.
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, dan penyelesaian tagihan.

Perumusan Masalah
1.      Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam dunia perbankan di Indonesia ?
2.      Bagaimana tingkat kepercayaan nasabah kepada bank?

PEMBAHASAN
Jos Luhukay, pengamat Perbankan Strategic Indonesia, mengatakan, modus kejahatan perbankan bukan hanya soal penipuan, tetapi lemahnya pengawasan internal control bank terhadap sumber daya manusia juga menjadi titik celah kejahatan perbankan. Menurut Jos Luhukay internal control menjadi masalah utama perbankan. Bank Indonesia harus mengatur standard operating procedure (SOP).
Berikut adalah sembilan kasus perbankan pada kuartal pertama yang dihimpun oleh Strategic Indonesia melalui Badan Reserse Kriminal Mabes Polri :
-       Pembobolan Kantor Kas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tamini Square. Melibatkan supervisor kantor kas tersebut dibantu empat tersangka dari luar bank. Modusnya, membuka rekening atas nama tersangka di luar bank. Uang ditransfer ke rekening tersebut sebesar 6 juta dollar AS. Kemudian uang ditukar dengan dollar hitam (dollar AS palsu berwarna hitam) menjadi 60 juta dollar AS.
-       Pemberian kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif pada Bank Internasional Indonesia (BII) pada 31 Januari 2011. Melibatkan account officer BII Cabang Pangeran Jayakarta. Total kerugian Rp 3,6 miliar.
-       Pencairan deposito dan melarikan pembobolan tabungan nasabah Bank Mandiri. Melibatkan lima tersangka, salah satunya customer service bank tersebut. Modusnya memalsukan tanda tangan di slip penarikan, kemudian ditransfer ke rekening tersangka. Kasus yang dilaporkan 1 Februari 2011, dengan nilai kerugian Rp 18 miliar.
-       Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Margonda Depok. Tersangka seorang wakil pimpinan BNI cabang tersebut. Modusnya, tersangka mengirim berita teleks palsu berisi perintah memindahkan slip surat keputusan kredit dengan membuka rekening peminjaman modal kerja.
-       Pencairan deposito Rp 6 miliar milik nasabah oleh pengurus BPR tanpa sepengetahuan pemiliknya di BPR Pundi Artha Sejahtera, Bekasi, Jawa Barat. Pada saat jatuh tempo deposito itu tidak ada dana. Kasus ini melibatkan Direktur Utama BPR, dua komisaris, komisaris utama, dan seorang pelaku dari luar bank.
-       Pada 9 Maret terjadi pada Bank Danamon. Modusnya head teller Bank Danamon Cabang Menara Bank Danamon menarik uang kas nasabah berulang-ulang sebesar Rp 1,9 miliar dan 110.000 dollar AS.
-       Penggelapan dana nasabah yang dilakukan Kepala Operasi Panin Bank Cabang Metro Sunter dengan mengalirkan dana ke rekening pribadi. Kerugian bank Rp 2,5 miliar.
-       Pembobolan uang nasabah prioritas Citibank Landmark senilai Rp 16,63 miliar yang dilakukan senior relationship manager (RM) bank tersebut. Inong Malinda Dee, selaku RM, menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah.
-       Konspirasi kecurangan investasi/deposito senilai Rp 111 miliar untuk kepentingan pribadi Kepala Cabang Bank Mega Jababeka

Kesimpulan
Itu semua tidak akan terjadi bilamana pengawasan terhadap lembaga keuangan di Indonesia oleh pemerintah di perketat dan pemerintah secara intensif mengontrol oleh bank Indonesia apabila kalau ada kejanggalan bisa langsung di beri tindakan tegas supaya tidak berbuntut pada masalah yang panjang dan dapat ber efek pada dana nasabah yang hilang oleh oknum perbankan yang tidak bertanggung jawab.
Pemerintah harus cepat tanggap dalam menyelesaikan permasalahan perbankan di Indonesia atau dengan membentuk tim khusus supaya dapat terfokus dalam penyelesainya.

Referensi :
http://persibvsbarca.wordpress.com/2012/10/18/permasalahan-bank-umum-di-indonesia/

Minggu, 05 Oktober 2014

PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1 (TUGAS KE-2)



Menurut (Agoes, 2004), Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Laporan Keuangan yang harus diperiksa terdiri dari :
  • Neraca
  • Laporan L/R
  • Perubahan Modal
  • Arus Kas
  • Catatan atas laporan keuangan
Catatan-catatan pembukuan : 
  • Buku besar
  • Buku pembantu
  • Buku harian
Bukti-bukti pendukung :
  • Bukti catatan kas
  • Voucher
  • Faktur penjualan
Dokumen lain yang diperiksa :
  • Notulen rapat direksi dan pemegang saham
  • Perjanjian kredit 

Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen yaitu akuntan publik. Independen berarti tidak mempunyai kepentingan tertentu di perusahaan tersebut atau mempunyai hubungan khusus. Akuntan publik harus independen karena merupakan orang kepercayaan masyarakat, harus bekerja secara objektif tidak memihak dan melaporkan apa adanya.
KAP (Kantor Akuntan Publik) yang termasuk dalam big 4 antara lain :
a.       E & Y
b.      Delloit
c.       PWC
d.      KPMG

Tujuan dari KAP tersebut adalah :
-          Mengaudit
-          Jasa pajak
-          Jasa konsultasi manajemen
-          Jasa akuntan dan banking

-       Lembaga yang menaungi publik adalah IAPI (Insitute Akuntansi Publik Indonesia)
-       Lembaga yang membuat aturan-aturan audit adalah DSPAP (Dewan Standar Profesional Akuntan Publik)
-       Lembaga yang sebagai standar internasional adalah GAAS (General Accepted Audited Standar)
-       Lembaga yang membuat kode etik publik adalah IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)

Kode etik IAI ada 4, terdiri dari :
a.       Prinsip Etika
b.      Aturan Etika
c.       Interprestasi aturan etika
d.      Tanya jawab

Prinsip etika terdiri dari :
o   Integritas : Harus adil dan berterusterang dalam menjalankan praktiknya
o   Objektifitas : Tidak berpihak disatu sisi
o   Kompetensi profesional dan kecermatan
o   Kerahasiaan
o   Perilaku profesional

Asersi merupakan pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan. Asersi dibagi menjadi dua, yaitu :
-          Eksplisi : pernyataan jelas dan detail
-          Implisit : Pernyataan secara umum

Klasifikasi asersi :
a.       Keberadaan atau keterjadian (existence or accurrence)
Akankah aktiva atau hutang ada pada tanggal tersebut
b.      Kelengkapan (completeness)
Semua transaksi seharusnya disajikan pada laporan keuangan
c.       Hak & Kewajiban (right & obligation)
Berhubungan dengan aktiva perusahaan (hak) dan hutang (kewajiban)


PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1 (TUGAS PERTAMA)

BIG 4 adalah kelompok empat firma jasa profesional dan akuntansi internasional terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun perusahaan tertutup. Firma big 4 adalah sebagai berikut :
-       Deloitte  Touche  Thomatsu
-       PricewaterhouseCoopers
-       Ernst & Young
-       KPMG
Audit adalah pemeriksaan laporan keuangan untuk mengevaluasi dan menyimpulkan bukti informasi secara obyektif dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh orang yang kompeten dan independen.

Evaluasi Informasi :
-       Objektif à Laporan Keuangan
-       Subjektif à Sistem, Laporan Lisan

Bukti-bukti Audit :
-       Kesaksian lisan (Pihak Klien)
-       Komunikasi tertulis dengan pihak luar
-       Observasi oleh auditor
-       Data elektronik dan data lain tentang transaksi

Tujuan Audit adalah mencakup pemeriksaan informasi keuangan oleh ahli yang kompeten dan independen, maka audit akan dapat meningkatkan kredibilitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Pengambilan keputusan oleh manajemen maupun pihak di luar organisasi dapat menggunakan informasi keuangan yang telah diaudit dengan keyakinan bahwa pada laporan keuangan tersebut tidak ada kesalahan. Jadi audit mengurangi Risiko Informasi



Sebab-sebab setiap risiko informasi
a.    Jauhnya informasi
b.    Bias dan motif pihak penyedia
c.    Data yang sangat banyak
d.   Transaksi pertukaran yang kompleks
Cara mengurangi risiko informasi :
-       User menverifikasi informasi
-       Pengguna berbagai risiko informasi dengan manajemen
-       Tersedianya laporan keuangan yang telah di audit

JASA ASSURANCE
Jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Jasa yang disediakan. Jasa Atestasi à Dimana KAP mengeluarkan laporan yang reabilitas untuk pihak lain dibagi menjadi 5 kategori :
a.    Audit atas laporan keuangan
b.    Atesi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan
c.    Review laporan keuangan
d.   Jasa atestasi mengenai teknologi informasi
e.    Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan

JASA NON ASSURANCE
o   Jasa akuntansi dan pembukuan
o   Jasa pajak
o   Jasa konsultasi manajemen
o   Audit lingkungan
o   Penilaian risiko kecurangan dan tindak illegal

Jenis – jenis Audit
1.    Audit Oprasional
Audit operasional Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Audit ini melibatkan pengkajian sistematis atas aktivitas organisasi, atau bagian dari itu, sehubungan dengan penggunaan sumber daya yang efesien dan efektif. Tujuan dari audit operasional adalah untuk menilai kinerja, mengidentifikasikan area yang perlu diperbaiki, dan mengembangkan rekomendasi.
2.    Audit Ketaatan
Audit ketaatan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu.
3.    Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan Kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum GAAP (Generally Accepted Accounting Priciples). Audit keuangan umumnya dilaksanakan oleh perusahaan atau akuntan publik independen yang harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

Jenis-jenis Auditor
a. Akuntan Publik 
Akuntan Publik adalah Melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go public, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik.
b. Akuntan Pemerintah
Akuntan Pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
c. Akuntan Intern
Akuntan Intern adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap aset-aset organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.